Translate

11/8/14

masa laluku bersamamu.

tahu kah engkau bahwa sudah ribuan huruf yang mengikat rinduku?
tahu kah engkau bahwa dari tali tali yang mengikat itu
tidak ada satupun yang lepas, lantaran sudah mulai lelah dan bosan.
bahkan angin pun tidak pernah letih menghembus kan kenangan-kenangan
masa laluku bersamamu.

penantian

Saat penantian ini amat membosankan tanpamu
disisi amat memeritkan haruskah aku begini menahan hiba
yang amat pedih,, dikali ini aku mencari kepastian adakah kau masih menyayangiku ataupun kau telah membuangku jauh-jauh dibenakmu ,,aku masih disini masih menunggu cinta yang tak pasti…kulelapkan mata dalam penantian ...

k'indahan-Mu

Tangisan ini tiada air mata, tangisan ini trcipta dikala duka.
Jeritan ini tak brsuara, jeritan ini hanya terasa dlm dada.
Gelisah ini bukan skedar resah, gelisah ini sll brgejolak bagaikn amarah.
Ya illahi.. inikah sepucuk surat cinta-Mu yg menorehkn sbuah luka dlm krinduan. Smua rasa dlm dada ku tak brakhir dlm canda, tak menghilang dlm tawa, bl Engkau mengetahuinya biarkan rindu ini trsenyum akn k'indahan-Mu. ..

Kehidupan


Kehidupan ini merupakan sebuah pembelajaran,bagimana kita harus bisa menerima apa yang kita dapatkan dengan lapang hati ,terkadang ada saatnya harus hidup dengan ketidaknyamanan keadaan namun bila kita nikmati dan ikhlas serta kita syukuri insya Allah akan menjadikan kehidupan ini jadi indah"...

Bila Dia Bukan Untukku

Bila Dia Bukan Untukku

Ya Allah,
Bila dia bukan untuk ku,
Bila dia bukan jodohku,
Maka berilah ganti yang lebih baik buatnya.
Dan bantulah aku untuk memperbaiki diriku.

Ya Allah,
Bila ini bukan masanya,
Bila ini belum saatnya,
Jarakkan kami.
Pisahkan kami.
Agar kami jauh dari dosa dan perkara sia-sia.
Agar kami tak mengundang murkaMU.
Agar kami dapat lebih menjaga hati.
Dan
Bila doaku didengari,
Bila permintaanku KAU kabulkan,
Bila masa membina jarak yang memisahkan,
Bila waktu membina tembok yang merenggangkan,
Bila kami semakin jauh,
Ingatkan aku tentang doaku yang lalu.

Ya Allah,
Bila itu terjadi,
Yakinkan aku,
Bahawa doaku didengari,
Bahawa KAU sedang merencanakan yang terbaik buat aku,
hambamu.

Bantulah aku menjalani hari,
Bantulah aku menerima ketentuan dengan ketabahan.
Agar terhapus semua kesedihan dan kekecewaan.
Agar dapat ku pujuk hati ;
“kerana ALLAH lebih tahu…”

Aamiin

Renungan Ramadhan

السـلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سم الله الرحمن الرحيم

Renungan Ramadhan

Bagaimana Ucapan Iedul Fitri yang Sesuai Sunnah?
Sehubungan dengan akan datangnya Idhul Fitri,sering kita dengar tersebar ucapan:
“MOHON MAAF LAHIR&BATHIN”.
Seolah-olah saat Idhul Fithri hanya khusus untuk minta maaf.
Sungguh sebuah kekeliruan,karena Idhul Fithri bukanlah waktu khusus untuk saling maaf memaafkan.
Memaafkan bisa kapan saja tidak terpaku dihari Idhul Fitri.
Demikian Rasulullah mengajarkan kita.
Tidak ada satu ayat Qur'an ataupun suatu Hadist yang menunjukan keharusan mengucapkan“Mohon Maaf Lahir&Batin ”disaat-saat Idhul Fitri.
Satu lagi,saat Idhul Fithri,yakni mengucapan :
"MINAL'AIDIN WAL FAIZIN".
Arti dari ucapan tersebut adalah :
“Kita kembali&meraih kemenangan ”
KITA MAU KEMBALI KEMANA?
Apa pada ketaatan atau kemaksiatan?
Meraih kemenangan?
Kemenangan apa?
Apakah kita menang melawan bulan Ramadhan sehingga kita bisa kembali berbuat keburukan?
Satu hal lagi yang mesti dipahami, setiap kali ada yg ucapkan
“ Minal‘Aidin wal Faizin ”
Lantas diikuti dengan kalimat
“Mohon Maaf Lahir&Batin ”.
Karena mungkin kita mengira artinya adalah kalimat selanjutnya.
Ini sungguh KELIRU luar biasa.
Coba saja sampaikan kalimat
itu pada saudara-saudara seiman kita di Pakistan,Turki,Saudi Arabia atau negara-negara lain....
PASTI PADA BINGUNG!.
Sebagaimana diterangkan di atas,dari sisi makna kalimat ini keliru sehingga sudah sepantasnya kita HINDARI.
Ucapan yg lebih baik&dicontohkan langsung oleh para sahabat ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ,yaitu :
"TAQOBBALALLAHU MINNA WA MINKUM"
(Semoga Alloh menerima amalku&amal kalian )
Jadi lebih baik,ucapan/ SMS/BBM kita :
"Selamat Hari Raya Idhul Fitri. Taqobbalallahu minna wa minkum "
(Semoga Alloh menerima amalku&amal kalian )

Semoga renungan diatas. Bisa bermanfaat bagi kita semua

11/5/14

Hidup tak akan berhenti saat kita menghadapi sebuah penyesalan,
justru hidup akan menjadi terang kala kita berhasil melepaskan
penyesalan dan merubahnya menjadi sesuatu yang indah......


Yaa Allah....


Yaa Allah....

Kucintai Engkau dengan dua cinta
Cinta karena diriku dan cinta karena
diri-Mu
Cinta karena diriku membuat diriku lupa
pada yang lain Senantiasa menyebut
nama-Mu
Cinta karena diri-Mu membuat diriku
selalu memandang-Mu
Karena Kau kuakkan hijab
Tiada puji bagiku untuk ini dan itu
Bagi-Mulah puji dari penghuni semesta.

Yaa Allah, Engkau Tuhan Yang Disembah…!
Kuatkanlah imanku dalam keadaan
apapun
Dan janganlah Kau bolak-balikkan hatiku
Setelah Kau berikan hidayah-Mu.

Yaa Ghoffaar, Engkau Maha Pengampun…!
Aku hanya mampu mengungkapkan
secuil risalah-Mu
Namun, belum mampu mencegah
kemaksiatan
Belum mampu menyentuh hati yang
keruh.

Yaa Hafiizh, Engkaulah Maha Memelihara…!
Lindungilah aku dari kehancuran moral
dan mendustakan agama-Mu
Jangan jauhkan aku dari Ramadhan-Mu
Karena di sanalah kutemukan muara
tangisan umat-Mu
Jangan jauhkan aku dari si lapar dan si miskin
Karena di sanalah ku menemukan-Mu.

Yaa Akbar, Engkaulah Yang Maha Besar…!
Betapa kecilnya diriku dibandingkan
kebesaran-Mu
Aku tak mampu melihat kebesaran-Mu
dengan mata kepala
Bukalah pintu hatiku agar ada ruang bagi
kebesaran-Mu
Bukalah pintu hatiku agar aku dapat
melihat rahmat-Mu.

Yaa Rozzaaq, Engkaulah Pemberi Rezeki…!
Niat telah kuikrarkan
Usaha telah kulakukan
Tenaga telah kukerahkan
Aku tak berharap kepada siapapun
Hanya kepada-Mu aku memohon
pertolongan
Bukalah pintu rezekiku…!

Yaa Ghoniyy, Engkau Tuhan Yang Maha Kaya…!
Ada orang miskin tak bisa makan enak
karena tak ada makanan
Tapi tak sedikit orang kaya yang tak
merasakan kelezatan makanan karena
sakit.

Yaa Hakiim, Engkaulah Yang Maha Bijaksana…!
Aku ingin menjadi orang yang bijaksana
Aku ingin menjadi orang yang paling
bermanfaat bagi orang lain.

Yaa Aliim, Engkaulah Tuhan Yang Maha Mengetahui…!
Berilah aku hikmah agar mampu melihat
kebaikan-Mu
Berilah aku hikmah agar mampu
menyelami tangisan dan impian saudara kami.

Yaa Qoodir, Engkau Yang Maha Kuasa…!
Kepunyaan-Mulah apa yang ada di langit
dan di bumi
Jangan putuskan harapanku untuk
menanti nikmat-Mu
Di tengah kesusahan hidupku ini.

Yaa Qowiyy, Engkaulah Dzat Yang Maha Kuat…!
Tanamkan kekuatan dalam hatiku
Agar aku tak menyerah pada kesulitan
hidup
Agar aku mampu istiqomah dalam
keyakinanku.

Yaa Matiin, Engkaulah Dzat Yang Maha Kukuh…!
Tanamkanlah kepercayaan diri dalam
jiwaku
Agar aku tak merasa rendah di mata
orang lain.

Yaa Waasi’, Engkaulah Dzat Yang Maha Luas…!
Ketika aku memberi kepada orang lain
Sungguh menambah pahala bagiku
Ketika aku membantu orang lain
Sungguh menambah kecintaan orang lain
kepadaku.

Yaa Muqtadir, Engkaulah Dzat Yang Maha Berkuasa…!
Segala pikiran telah kucurahkan
Segala ikhtiar telah kulakukan
Suara hati telah kudengarkan
Sekarang tetapkanlah KETENTUAN-MU…!

Duhai Al-Amin

Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Malaikat-Malaikat
bershalawat kepadamu
Shalawat kebajikan atas Al-Amin
Semoga orang yang bershalawat kepadanya
selalu diberkahi..Aamiin!

Aku beridiri dalam tangisan diambang senja
Yang aku tahu kematian semakin dekat
Namun, adakah syurga akan
Mempertemukan aku dengannya…?
Ya Rasulullah....

Untukmu Yang Selalu Kunanti...

Untukmu... Yang Selalu Kunanti

Jika lelah yang kurasa sekarang, aku yakin kau juga merasakannya. Lelah menantimu. Lelah menanti janji Allah untuk segera mempertemukan kita dalam kesempatan untuk menggenapkan separoh dari agama ini. Lelah… dan teramat lelah….!!!!

Itulah yang sekarang kurasakan. Lelah untuk tetap menjaga hati dan iman ini.  Lelah untuk istiqomah menanti hingga janji Allah tiba. Lelah untuk tetap tersenyum dalam menghadapi setiap pertanyaan..

“Kapan menikah…..?”

Di tengah kelelahan itu, izinkan aku sekedar melukiskan kekeluan hati yang sulit terucap dengan lisan.., Dan izinkan pula aku sedikit mengutip surat cinta dari Allah, sebagai kewajiban kita untuk saling mengingatkan dalam hal kebaikan dan kesabaran…

“Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (syurga) (QS An-nur : 26)”

Huuf….!!!!

Lega rasanya, bisa sedikit menyampaikan ini.., Meski jika boleh sedikit jujur, kutulis petikan firman Allah itu hanya sekedar menghibur hatiku yang teramat lelah.., Menghibur hatiku yang terkadang perih melihat kebahagiaan temanku atau bahkan yang usianya di bawahku telah mendapat izin Allah untuk melangsungkan pernikahan.., Hatiku yang terkadang iri melihat temanku melahirkan anaknya dan terasa lengkap sudah dirinya diciptakan sebagai seorang perempuan. Yang telah berkesempatan untuk menjadi seorang ibu......

Lelah…!!! Dan teramat lelah….!!!!

Untuk sebuah penantian yang aku sendiri tidak tahu kapan berakhirnya.., Selaksa doa yang terus terlantun seakan menjadi arang untuk mengobarkan asa.., Sebuah harapan untuk segera menemui hari yang paling membahagiakan. Ya… Hari pernikahan.. Hari dimana kita bisa menunpahkan segala rasa cinta yang ada dengan halal dan penuh ridha Allah........

Sekilas, hatiku tersenyum kecil saat membayangkan hal itu.., Tapi, senyum itu terpaksa harus ku tepis karena kenyataan saat ini masih jauh dengan sebuah harapan yang ada., Sebuah kenyataan ternyata kau belum ada di depanku.., Belum datang untukku.., Meski aku tahu, kau telah dipersiapkan Allah untukku..

Aku tidak tahu kenapa sampai sekarang Allah belum mempertemukan aku denganmu.. Padahal, doa dan usaha tak pernah berhenti menghiasi langkahku.., Usaha untuk menyempurnakan ikhtiar dan doa untuk menggenapkan tawakal.., Semuanya telah kulakukan.......

Yah… tapi kembali lagi mau tidak mau aku harus berkompromi dengan semua ketetapan Allah.., Meski aku telah meminta dengan sepenuh harap, Allah tidak akan pernah memberikan apa yang aku inginkan...
Tapi Allah hanya memberikan apa yang aku butuhkan.., Meski berulang kali hati kecilku mengatakan bahwa aku telah siap untuk menikah, Tapi, hanya Allah yang jauh lebih tau tentang kesiapan diriku daripada diriku sendiri.....

Telah berulang kali datang di hatiku orang yang kusangka dia adalah dirimu. Mencoba memasuki hati dan mencoba mengambil tempat yang kuperuntukkan untukmu.., Tapi, berulang kali juga mereka harus keluar dan mengaku kalah karena berbagai sebab.. Dan sekarang, ternyata aku masih menunggumu... Menunggu kedatangan seseorang yang aku sendiri belum tahu siapa dirimu..

Lelah… dan teramat letih…!!!

Jika aku mengucapkan satu kata. “MENUNGGU”

Penantian yang aku sendiri juga belum tahu kapan berakhirnya. Sedangkan di sekitarku, telah banyak pemandangan indah yang kulihat.., Ibu-ibu muda yang usianya di bawah umurku telah sempurna menjadi seorang perempuan dengan melahirkan buah hati mereka yang lucu-lucu.., Kembali lagi hatiku harus menjerit dalam Tanya

“Kapan tiba waktunya untukku…..?”

Menjalani hidup sebagai seorang istri, sebagai seorang ibu rumah tangga dan menjalani fitrah seorang perempuan sebagai seorang “IBU” bagi buah hatiku.

Selaksa doa dalam sujud harap tak pernah lekang di tiap sepertiga malam terakhirku. Mencoba mengadu pada tiap doa yang terlantun. Mencoba mengiba dalam tiap tangis yang terus membasahi sajadah. Dan Mencoba bertanya dalam heningnya istikharah.

“Dimana dia ya Allah….???? Seorang laki-laki yang telah kau janjikan untukku. Seorang laki-laki sebagai penyempurna agamaku, penjaga ketaatanku sekaligus penggenap langkah dakwahku….??????”

Lelah… dan teramat letih…!!!

Jika hati ini mencoba mengeja setiap rencana Allah. Tapi satu keyakinan yang akan terus membuatku tersenyum di tengah hati yang semakin lelah. Janji Allah mungkin tidak datang dengan “SEGERA”. Tapi akan selalu datang dengan “PASTI”.

Seperti apa yang telah Allah janjikan dalam surat An-Nur : 26. Sekarang, aku memang tidak tahu siapa dirimu dan dimana keberadaanmu. Tapi aku yakin, kau akan dipertemukan Allah denganku saat masing-masing kita telah baik di mata Allah.

Jika aku menginginkan kau seorang yang baik dimata Allah, maka izinkanlah aku untuk selalu memperbaiki diriku dengan kebaikan sesuai ketentuan Allah..

Jika aku menginginkan kau memberikan cintamu hanya untukku, maka izinkan mulai sekarang aku menjaga hati dan cinta ini hanya untukmu.......

Jika sekarang aku menginginkanmu menjaga akhlak dan pandanganmu untukku, maka, izinkanlah mulai sekarang aku menjaga akhlak dan pandanganku hanya untukmu.

Sehingga, ketika telah tiba waktunya bagi Allah untuk mempertemukan kita, indahnya cinta yang terbingkai dengan syurga pernikahan akan menjadi penggenap separoh dari agama ini.........

Jika aku boleh jujur, penantian panjang ini layaknya malam yang semakin gelap dan pekat.., Hanya cahaya iman dan sabar yang akan menjadi penerang.., Tapi aku yakin, malam yang semakin gelap dan pekat itu, tidak akan berlangsung selamanya. Karena semakin waktu berangkat jauh membawa gelapnya malam, semakin dekat pula waktu menuju pagi dengan sambutan mentari yang cerah........

Ya… di saat pagi itulah Allah akan mempertemukan kita sesuai janji-Nya. Pagi yang cerah dengan sapaan mentari yang ramah.., Bersama kidung cinta yang akan terus terlantun membawa nyanyian syurga yang Allah turunkan untuk kita. Gerbang pernikahan yang indah dengan hiasan bunga ridha dan restu dari Allah....

Insya Allah akhi…

Waktu itu pasti akan datang bersama izin dari Allah......

Entah kapan, aku sendiri juga belum tahu. Biarkan Allah yang merenda ini dengan indah.., Antara harapan dan kenyataan, ada jarak dan waktu. Jarak itu bisa satu centimeter, bisa juga satu kilometer.., Atau bahkan lebih.., Waktu itu bisa satu hari atau bisa juga satu tahun. Atau bahkan lebih. Dan di dalam jarak dan waktu itulah, kita isi dengan kesabaran dan doa..

Sabar bukan berarti diam. Sabar bukan berarti pasiv.., Sabar bukan berarti hanya duduk menunggu.. Tapi sabar adalah ekspresi usaha tanpa henti. Ayunan langkah kaki untuk terus berikhtiar meraih apa yang Allah janjikan.., Jodoh memang mutlak kekuasaan Allah. Jodoh memang ada di tangan Allah.., Tapi, kalau kita tidak berusaha menjemputnya, akan terus di tangan Allah.., Tidak akan pernah sampai di tangan kita.., Biarkan aku mencoba menjemputmu dengan memperbaiki diri.., Biarkan aku menantimu dengan memperbaiki iman... Biarkan aku menunggumu dengan terus melangkahkan kaki semampuku dalam usaha dan ikhtiar........

Akhi….

Di tengah lelahnya hati ini, izinkan aku tetap menunggu dengan iman yang tak pernah surut.., Meski kadang godaan rasa putus asa terus menghinggap di hati.., Aku hanya perlu menyandarkan cinta dan harapan pada Allah........ Karena, menyandarkan harapan pada manusia hanya akan menemui kekecewaan.., Biarkan penantian yang aku sendiri belum tahu kapan berakhirnya ini menjadi ladang ibadah yang disediakan Allah untukku.., Dan orang-orang yang sedang menanti sepertiku..,

Terus perbaiki diri akhi….

Aku masih setia menantimu........

Pacaran Ala Ikhwan Dan Akhwat


Pacaran Ala Ikhwan Dan Akhwat

Tak dipungkiri bahwa cinta adalah merupakan fitrah dari setiap manusia. Tapi kemudian tak sedikit manusia salah dalam mengekspresikan cintanya. Menodai setiap kesucian yang telah dijaga ketika kekosongan melanda hati dan jiwa.

Virus ini tidak memandang siapapun dari jabatannya, keilmuannya, hartanya, kecantikannya, ketampanannya, atau hal lainnya. Dia akan menyerang siapapun ketika lengah, lemah dengan kondisi putus asa dan zulaikha pun rela tersayat-sayat karena cinta.

Intensnya pertemuan antara ikhwan dan akhwat tak dipungkiri bahwa setan semakin mudah bermain dan menjebak mengeluarkan naluri kesyahwatan yang tidak terkontrol ketika lengah tak waspada. Semua biss berawal dari kondisi apapun juga, bahkan ketika jihad pun semuanya menjadi lemah tak berdaya ketika telah jatuh pada peraduannya.

Bisa saja diawali dengan sms agenda-agenda besar dakwah yang ada, kemudian berlagak salih membangunkan tahajud malam atau berbagi sms ghirah penyemangat untuk menyulut kekuatan api melemahkan jiwa ketauhidan. Yang kemudian beralih pada rasa simpati yang tak terarah pada kekosongan jiwa dan pada akhirnya menjadi seseorang yang tertutup pada saudari-saudari atau saudara-saudara yang sesungguhnya yang sebenar-benar cinta.

HP ku adalah wilayah privatku, tak ada yang boleh membukanya. Ketika ada yang tak sengaja membuka emosi menyulut tak terhingga padahal untuk menutupi maksiat yang tak akan bisa berlepas diri dari ke-Maha Tahuan Allah swt akan apapun yang disembunyikan oleh hamba-hamba-Nya.

Pacaran gaya baru yang tak harus menuntut berjalan bersama, makan berdua, bergandengan seirama tapi hanya cukup “ukhti tahajud yuk…” lalu “akhi tetap semangat, jangan sampai sakit yah” kemudian “ukhti jangan lupa baca quran yah” dan “akhi kita murajaah bareng lewat HP yuk” seterusnya, naudzubillah.

Tak heran ketika ikhwan dan akhwat menikah tapi justru tak bahagia, ketika menikah tapi penuh cemburu buta, ketika menikah justru hilang dari dakwah. Tak lain hanyalah karena telah kehilangan kemurnian cinta sebelum saatnya cinta itu berlabuh pada pelabuhan yang telah dirancang ketepatan pertemuannyanya.

Tentunya tidak ada kata terlambat untuk merubahnya, perhatikan saudara-saudara yang berada disekeliling kita. Merekalah cinta sesungguhnya saat ini. Tempat berbagi, tempat saling mengingatkan, tempat murajaah paling setia, tempat memadu hati bertemu Allah penuh semangat bersama. Allah menguji iman tapi kemudian kunci jawabannyapun ada disekitar dan sekekliling kita yang terkadang tak kita sadari keberadaannya.

Benarkah cinta itu saat ini karena keshalihannya, karena semangatnya, karena keilmuannya, karena banyaknya hapalannya? Jika benar kenapa harus engkau biarkan ia ternoda ketika belum tiba saatnya? Ataukah karena keinginan bermaksiat yang sebenarnya membuat semakin kuat untuk terus berupaya merusak cinta ketika belum tiba saatnya?

Akhi dan ukhti, mari bersama kita jaga kemurnian cinta. Percayalah bahwa maksiat yang penuh dengan kesembunyian apalagi terang-terangan tidak akan pernah mengembalikan kejayaan dakwah ini sesuai impian.

Wallahualam.............

Ketika Rindu Ini Bertahta Di Hati Menantimu

My photo
lumajang, jawa timur, Indonesia